Penerapan model Paired Storytelling untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Nahdiyat Makassar”

ABSTRAK Pelaksanaan pembelajaran menyimak cerita pendek di sekolah sering diabaikan oleh guru dengan berbagai alasan diantaranya karena dalam pembelajaran menyimak, siswa kurang antusias dan diperlukan waktu yang cukup lama, Akibatnya siswa kurang bisa menemukan isi bahan simakan dan menyimpulkannya, Padahal menyimak adalah keterampilan yang sering digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam proses transformasi ilmu di ruang kelas. Hal ini juga dialami oleh siswa kelas XI SMA Nahdiyat Makassar karena keterampilan menyimak siswa tergolong masih sangat rendah dan masih perlu untuk ditingkatkan. Berbagai kendala dalam menyimak seperti siswa kurang bisa berkonsentrasi, situasi ruangan yang tidak kondusif dan berbagai alasan lain membuat pembelajaran menyimak menjadi membosankan. Upaya yang dilakukan agar pembelajaran menyimak tidak lagi membosankan dan bisa diminati oleh siswa adalah mengubah metode belajar yang lebih memperhatikan partisipasi siswa secara penuh agar tidak ada siswa yang menganggur selama pembelajaran menyimak berlangsung. Model paired storytelling merupakan salah satu model belajar yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran menyimak cerita pendek siswa karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMA Nahdiyat Makassar dalam menyimak cerita pendek. Dalam menyimak cerita pendek, peningkatan ditekankan pada aspek menentukan unsur-unsur cerita pendek, ketepatan menentukan isi cerita pendek, ketetapan menentukan gaya bahasa dalam cerita pendek, kemampuan menghubungkan suasana cerita pendek dan realitas social serta kemampuan menyimpulkan dan memproduksi cerita pendek. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA Nahdiyat Makassar dengan subjek penelitian siswa kelas XI. Jenis data yang dikumpulkan adalah nilai hasil menyimak siswa yang didukung oleh data dalam lapangan serta data hasil refleksi peneliti bersama guru. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus dan berdasarkan nilai siswa pada siklus I dan siklus II, dapat dinyatakan bahwa kemampuan menyimak cerita pendek siswa kelas XI SMA Nahdiyat Makassar dengan menggunakan model pembelajaran paired storytelling meningkat dari 55,67 (siklus I) menjadi kategori 77,93 (siklus II) dengan persentase peningkatan 22,97%